Resensi Buku Epistemologi
Nama :
Binti Rahayu
Nim : 933400413
Prodi :
Psikologi Islam
RESENSI
BUKU
1. Identitas
Buku
Judul
Buku : EPISTIMOLOGI (Sebuah
Serpihan Antara Teori dan Hasil Dalam Filsafasat Ilmu)
Nama
Pengarang : DR. Limas Dodi, M. Hum
Nama
Penerbit : Pustaka
Ilmu
Ketebalan
Buku : xiv + 183 halaman, 16x24
cm
Tahun
Terbit : Oktober 2015
Nomor
Edisi : 978-602-7853-99-7
2. Ikhtisar
Buku
Menu utama yang disajikan dalam buku ini adalah ilmu, yang mana
ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang dapat dibuktikan kebenarannya secara
empiris. Filsafat ilmu yang tertuang dalam buku ini dalam sebuah pemikiran
dapat dipandang ilmiah karena meliputi kegiatan akumulasi pengetahuan yang
sistematik dan dapat dipercaya mengenai suatu aspek universal yang dilaksanakan
melalui pengamatan empiris dan diinterpresikan dalam konteks antar hubungan
konsep yang disukai oleh pengamat empiris dan logika. Selain itu, buku ini juga
membahas karakteristik filsafat, ilmu dan pendidikan serta jalinan fungsional
antara ilmu, epistimologi burhani, bayani, dan irfani hingga bagaimana perspektif
islam tentang pengetahuan. Buku ini mencangkup pula sistematika, permasalahan,
keragaman pendekatan dan paradigma dalam pengkajian dan pengembangan ilmu dan
dimensi ontologis, epistimologi dan aksiologis.
Salah satu bagian yang paling penting dari
ilmu pengetahuan adalah kajian epistimologi mengenai keberadaan suatu ilmu.
Kajian mengenai epistemologi bersangkutan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang
pengetahuan. Dalam pembahasan filsafat ilmu, epistemologi dikenal sebagai sub
sistem dari filsafat. Epistemologi adalah teori pengetahuan, yaitu membahas
tentang bagaimana cara mendapatkan pengetahuan dari objek yang ingin dipikirkan.
Secara global epistemologi berpengaruh
terhadap peradaban manusia. Suatu peradaban, sudah tentu dibentuk oleh teori
pengetahuannya. Epistemologi mengatur semua aspek studi manusia, dari filsafat
dan ilmu murni sampai ilmu sosial. Epistemologi dari masyarakatlah yang
memberikan kesatuan dan koherensi pada tubuh, ilmu-ilmu
mereka itu suatu kesatuan yang
merupakan hasil pengamatan kritis dari ilmu-ilmu dipandang dari keyakinan, kepercayaan dan sistem
nilai mereka. Epistemologi
yang menentukan kemajuan sains dan teknologi. Wujud sains dan teknologi yang
maju disuatu negara, karena didukung oleh penguasaan dan bahkan pengembangan
epistemologi. Tidak ada bangsa yang pandai merekayasa fenomena alam, sehingga
kemajuan sains dan teknologi tanpa didukung oleh kemajuan epistemologi.
Epistemologi menjadi modal dasar dan alat yang
strategis dalam merekayasa pengembangan-pengembangan alam menjadi sebuah produk
sains yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Demikian halnya yang terjadi pada
teknologi. Meskipun teknologi sebagai penerapan sains, tetapi jika dilacak
lebih jauh lagi ternyata teknologi sebagai akibat dari pemanfaatan dan
pengembangan epistemologi. Lantas bagaimana dengan kaidah pengemabangan Ilmu
Sosial? Keterbatasan penulis dalam mengkaji aspek sosial menjadi penghalang
untuk menjelaskan peran Epistemologi dalam kajian ilmu sosial, namun penulis
tetap berkeyakinan bahwa pandangan Social Science selalu ada, dimana setiap
fenomena individu yang terjadi secara berulang-ulang pada orang banyak
merupakan sebuah fenomena sains karena sains berbicara tentang kebenaran yang
tidak bisa ditolak hanya berdasarkan pendapat (Rasional) tanpa
ada bukti secara empiris.
Epistemologi dalam ilmu filsafat akan
terus mendorong manusia untuk selalu
berfikir dan berkreasi menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru. Semua
bentuk teknologi yang canggih adalah hasil pemikiran-pemikiran secara
epistemologi, yaitu pemikiran dan perenungan yang berkisar tentang bagaimana
cara mewujudkan sesuatu, perangkat-perangkat apa yang harus disediakan untuk
mewujudkan sesuatu itu, dan sebagainya sehingga kajian Filsafat Epistemologi
akan selalu eksis pada seluruh cabang ilmu yang ada.
3. Pengarang
Buku
Buku
ini dikarang oleh DR. Limas Dodi, M. Hum. Seorang cendekiawan muda yang biasa
disapa ADE. Beliau adalah salah satu dosen yang mengajar di STAIN Kediri. Beliau
telah melahirkan dari sekian banyak tulisan yang telah terbit, baik berupa
penelitian, jurnal, ataupun buku.
4. Kelebihan
dan Kelemahan Buku
a) Kelebihan
·
Pembahasan dalam buku
ini lebih rinci dan mudah dipahami, serta lebih mengkhusus dibandingkan
buku-buku yang sejenis. Dan juga buku ini menggunakan literatur yang dipercaya,
yang mana membuat para pembaca lebih percaya untuk merujuk pada buku ini.
·
Buku ini adalah
tidak gampang membuat pembaca bosan
untuk kembali mengulang membacanya, buku ini juga memberikan pandangan yang
cukup luas mengenai makna pengetahuan.
b) Kelemahan
· Dalam buku ini tidak
tercantum contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang orang lebih
mudah memahami suatu ilmu jika terdapat contohnya.
·
Jika diperhatikan, ada beberapa
kesalahan penulisan kata yang meninggalkan satu huruf sehingga kata itu tidak
bisa dibaca. Misalnya pada halaman vii, kata “selanjutnya” ditulis
“slanjutnya”. Penulisan kata “kedua” ditulis “ke dua” menggunakan spasi atau
karakter pemisah. Ada beberapa kata juga yang kurang sesuai dengan EYD.
· Penggunaan
bahasa memang mudah difahami akan tetapi dalam pemberian contoh penerapannya
sedikit rumit dan sulit difahami. Dan mengenai tampilan buku mungkin pada
bagian dalam akan lebih menarik jika ditambahkan pewarnaan pada bagian border,
sehingga akan membantu pembaca untuk menghilangkan jenuh selain itu juga akan
membantu orang yang terganggu dalam penglihatannya.
5. Kritik dan Saran
Dalam buku ini mungkin
bisa juga ditambah dengan contoh masalah sehari-hari. Yang mana lebih
memudahkan pembaca memahami ilmu yang terkandung dalam buku ini.
## SEMOGA BERMANFAAT##
Semoga banyak bermanfaat bukunya..
BalasHapusSemoga banyak bermanfaat bukunya..
BalasHapusiya kak, terimakasih
HapusKalau untuk penerapannya di kehidupan sehari2, rasionalis contohnya gimana ya mbak ? ☺
BalasHapusUntuk contoh sebenarnya banyak sih kak.
HapusGini aku jelaskan sedikit disini ya mengenai Epistemologi. Epistemologi adalah logika yang didukung pengetahuan dan ilmu pengetahuan yang telah teruji kebenarannya. Kebenaran memang tergantung dari sudut pandang masing-masing. Tetapi orang lupa atau mungkin belum tahu bahwa kebenaran memiliki nilai, mulai dari 1% hingga 99%. Ilmunya disebut logika material atau epistemologi. Jadi "Epistemologi merupakan Ilmu untuk Berpikir Secara Benar".
- Contoh Pertama.
Orang beranggapan bahwa sepeda motor roda tiga hanya untuk orang cacat. Padahal, tidak ada undang-undang atau peraturan yang melarang orang tidak cacat untuk menggunakan sepeda motor roda tiga.
- Contoh Kedua
Warga yang tidak ikut kerja bakti, dikenakan denda wajib yang besarnya juga ditentukan. Katanya, itu sudah merupakan keputusan rapat RT/RW yang disetujui sebagian warga. Padahal, kerjabakti adalah kerja sosial yang bersifat sukarela sehingga dendanya pun harus bersifat sukarela, baik pembayaran maupun besarannya.
bagaiamana kak Bilqis Quint, apa ada yang masih ditanyakan lagi atau jawaban saya kurang memuaskan??
Wah... menarik sekali 😄 trimakasih banyak
BalasHapussama-sama kak
HapusBagaimana anda mengaplikasikan filsafat dalam kehidupan anda ?
BalasHapuswahhhhh sangat membantu sekali referensinya ������
BalasHapus