Kedudukan Ilmu tentang asma Allah



Kedudukan ilmu tentang Asma Allah dan sifat-Nya..
Mempelajari ilmu merupakan usaha termulia yang dilakukan oleh setiap manusia dan sebaik-baiknya apa yang diraih oleh orang-orang yang memiliki kecerdasan akal dan petunjuk. Ilmu merupakan fondasi jalan menuju Allah dan jalan masuk yang lurus dalam meraih keridhaan-Nya.
Sebagaimana fondasi agama adalah ilmu kepada Allah SWT dan kepada nama-nama serta sifat-sifat-Nya. Jika fondasi ini kuat, maka dia akan dapat memikul bangunannya dengan kuat  dan kokoh serta selamat dari guncangan dan kerobohan. Fondasi ini ada dua, Pertama, mengenal Allah, perintah, nama-nama, serta Rasul-Nya dengan baik. Kedua, tunduk dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya.
Allah berfirman: ” maka apakah orang-orang yang mendirikan masjid di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-Nya itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya ditepi jurang yang runtuh, lalu bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam? Qs. At-Taubah : 109
Kedudukan ilmu tentang Asma Allah dan sifat-Nya..
            Barangsiapa yang bersemangat untuk menjadikan tujuan utamanya hanya satu saja, yaitu Allah dan keridhaan-Nya, maka dia akan meraih puncak harapannya dan menggapai semua bentuk kebahagiaan. Akan tetapi, kebanyakan manusia hidupnya jauh dari harapan ini, sebagaimana yang dikatakan oleh sebagaian salaf, sungguh merugi, orang yang hidup di dunia kemudian keluar darinya, tetapi tidak menikmati kelezatan di dalamnya. Kemudian dia ditanya, Apa kelezatan di dalamnya? Dia berkata, Mengenal Allah, dengan mencintai, selalu dekat dan rindu kepada-Nya.
            Mengenal Allah, dengan mencintai, selalu dekat dan rindu kepada-Nya merupakan jalan keselamatan dan keberuntungan bagi para pejalan serta pencarinya. Jalan Allah ini dilakukan dengan memahami makna nama-nama Allah yang baik dan menanamkannya dalam hati hingga dipengaruhi dampak dan konsekuensinya di hati tersebut dengan ilmu yang sangat mulia.
1.      Al-Khaliq bermakna Yang Maha Pencipta. Segala yang ada ini sebeumnya tidak ada. Dan Allah yang mengadakan atau menciptakan segala yang ada ini. Manusia bagaimana pintarnya, tak akan sanggup untuk menciptakan yang tidak ada menjadi ada.
2.      Al-Malik adalah sifat-Nya dzat Allah yang memiliki mutlak sifat merajai seluruh alam. QS Al Mukminuun : 116 “Sesungguhnya Allah ta’ala adalah pemilik sifat-sifat yang tinggi lagi pemilik kerajaan yang sebenarnya, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan sebenarnya melainkan Dia. Dia-lah yang memiliki Arsy yang Mulia.”
3.      Al-kariim = Yang Maha Mulia adalah yang memaafkan sekehendak-Nya, memenuhi janji bila berjanji, dan berlebihan bila memberi. Dia juga tdk memperhatikan berapa banyak yg diberikan atau siapa yang diberi. Allah tidak suka jika hamba-Nya memohon sesuatu dengan selain Tuhan. Jika Allah diperlakukan dengan buruk, Dia marah namuntidak menuntut balas.
Dialah yang memadukan semua ini tanpa dibuat-buat maka Dia benar-benar murah hati, Maha Mulia dan itu hanya dimiliki oleh Allah SWT. “Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan)dirinya sendiri,dan barangsiapa yang ingkar maka sesungguhnya Tuhan Maha Kaya lagi Maha Mulia” An-Naml : 40
4.      Al-Qudduus (Yang Maha Suci), Allah adalah zat Yang Maha Kuasa, penggenggam alam semesta. Betapa pun Allah memiliki kesempurnaan dalam kekuasaan, tetapi Dia Maha Suci dari sifat kezaliman, kelemahan, dan ketidaksempurnaan. Maha Suci Allah yang tidak tersentuh dari sifat kecurangan apapun.
5.      Al-Mushawwir Yang Menciptakan Segala Bentuk Rupa. Yang menentukan bentuk langit dan bumi, bentuk manusia, dan lain-lainnya. Semua bentuk yang diciptakan Allah itu indah, sehingga kita tidak bosan memandangnya. Lain halnya dengan bentuk-bentuk yang dibuat oleh manusia, bentuk dan warna sudah ada, sebab itulah pada mulanya menarik, tetapi semakin lama membosankan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

المطالعة الثانية أَنْوَاعُ التَّرْوِيْحِ

Laporan Studi Kasus

Cara Pembuatan Kimchi dan 5 Manfaatnya yang Mengejutkan